Hatinya kesulitan menentukan pilihan.
Sudah lama dia berpacaran dengan Tommy.
Tapi entah kenapa saat Henney datang membawakan sebuket bunga dan meminangnya, dia ragu-ragu.
Hatinya untuk Tommy. Tapi Henney terasa pilihan yang lebih ‘aman’.
Kalem, perhatian, pengertian.
Tipikal pria rumahan dengan muka manis yang akan disayang oleh mertua.
Tanpa dia sadari, tau-tau statusnya sudah berubah.
Sekarang dia istri Henney.
Suaminya baik. Sangat sayang padanya. Setiap berbicara, tutur katanya halus dan lembut. Setiap hal ditanyakan terlebih dahulu kepadanya dengan senyum yang manis dan berlesung pipit.
Dia menjawab suaminya sambil tersenyum.
Laki-laki ini baik.
Tapi ada yang kurang.
Dia tidak cinta.
Dia sadar, cintanya berhenti di Tommy. Dan sungguh menderita sekali membayangkan melanjutkan perjalanan sisa hidup dengan seseorang yang tidak dia cintai.
Baru 5 bulan pernikahannya. Tapi baginya, sudah 5 bulan.
Dia sudah tak tahan.
Jadi di bulan Mei itu, dia tumpahkan semua perasaannya kepada teman baiknya.
Menangis, dia sampaikan bahwa cintanya terhenti di mantan kekasihnya. Dia mengkhawatirkan pernikahannya yang berjalan tanpa adanya rasa.
Teman baiknya ikut menangis bersamanya.
Kemudian dengan pikiran penuh kekhawatiran, dan kerinduan kepada Tommy, tau-tau dia sudah berada di komplek perkantoran tempat dimana Tommy bekerja.
Tapi di saat bersamaan, dia juga merasa hilang arah.
Dia tak yakin ini hal yang benar untuk dilakukan.
Dia tidak punya keberanian untuk mendatangi mantan kekasihnya.
Maka dia hanya memainkan telepon genggamnya di koridor pusat perbelanjaan yang terletak di bawah komplek perkantoran tersebut, sementara puluhan pekerja kantoran sedang bergegas kembali ke meja kerja mereka setelah istirahat makan siang.
Tiba-tiba dadanya berdebar kencang.
Ia sadar, seseorang yang memiliki hatinya pasti berada di dekatnya.
Benar saja, tidak lama kemudian, orang tersebut muncul dari belakangnya.
Tommy.
Baru kembali dari istirahat makan siang juga, dan ketika melihat dia, Tommy tersenyum kasual, seakan mereka teman lama yang tidak sengaja berpapasan.
“Hei! Apa kabar? Ngapain aja nih sekarang?”
Hatinya berdebar semakin kencang.
Ia rindu.
Ia ingin bilang pernikahannya tanpa cinta. Bahwa cintanya terhenti di laki-laki yang sekarang berdiri di hadapannya ini.
Tapi lidahnya tak bisa bergerak, terasa kelu.
Dia diam dan mencoba untuk tersenyum.
Tommy menggunakan bahunya untuk mendorong bahu dia, berusaha bercanda dan mencairkan suasana.
Gesture yang terlalu intim, terlalu dekat.
Dia ingin bercanda “Hei jangan begitu terhadap istri orang”
Tapi kalimat itupun tak bisa keluar.
Bahkan di pikirannya saja sudah terasa pahit, apalagi ketika diucapkan.
Akhirnya ia melakukan satu-satunya hal yang ia bisa.
Dia memeluk Tommy.
Setengah mati menahan tangis.
Berharap apa yang ia rasakan dapat tersampaikan.
Yang tidak dia duga adalah,
Tommy yang justru menangis.
Menangisi kisah mereka yang harus terhenti.
Hati yang terlanjur dimiliki tapi tak bisa saling bersanding.
Lalu dia terbangun.
Itu cerita fiksi.
Dari mana?
Dari mimpi gue.
Tommy itu si koko. Henney itu entahlah siapaaaa. Sumfe orang asing banget.
Detail yak? Tapi itu gak lebay loh. Sumfe emang sedetail itu gue mimpi dan gue inget banget. Sampe ke bulan Mei nya itu, udah nikah 5 bulan, itu kayak pas di mimpi gue inget banget.
Jadi yang gue tulis itu ya apa yang gue rasain di mimpi.
Tapi pake sudut pandang orang ketiga aja.
Pas bangun gue berasa super mellow.
Karena sedih banget rasanya pas di mimpi itu, berasa sayaannggg banget sama koko tapi ya gimana dong, udah jadi istri orang 😦
Di mimpi juga ga jelas kenapa kok gue malah milih nikah sama si Henney iki.
Apa karena dia ganteng dan manis banget yak hahaha.
Tapi masalahnya karena dia stranger, jadi gue berasa kayak kawin sama orang yang gue baru kenal. Yang meskipun dia manis, gue cuma bisa senyum sopan dengan jaim.
Gimana ga stres coba kawin sama orang kayak gitu.
Dan terutama, gimana ga stres coba kalo hampir tiap tidur mimpi gue suka random dan detail begitu hahaha.
Kalo ditanya habis nonton apa, itu ga nonton apapun. Soalnya lagi sakit beberapa hari sebelumnya dan sibuk urusin Mireia yang tertular sakitnya gue.
Pengennya bisa rekues mimpi yang lebih bahagia hahaha.
Btw yang mendorong bahu itu maksudnya gini
Kadang kalo mimpinya bikin sedih, pas kebangun jadi campur aduk sih antara mellow dan lega juga karena cuma mimpiiii hahaha.
mimpin aku bisa ga sis? dilempar pampers reia 😉
LikeLike
aku maunya juga gitu sis, mending mimpi kopdaran ama sis gill aja, happyyy haha
LikeLike
dulu pas kami 5 bulan itu ngapain ya?
hihihi
masih hanimunnnn
LikeLike
Sama aku jugaaaa hahaha
LikeLike
Ku sudah lupa usia pernikahan lima bulan, ngafain aje. Udah 11 taon berlalu, sis, hehehe. Btw aku jg klo mimpi, detil lho. Kayak nonton film. Pernah pas hamil anak pertama, aku mimpi tali sneakers-ku lepas trs ditaliin sama…. FEDI NURIL. Ulala indahnya mimpiku, wkwkkwkwk. Trs ga lama kemudian Fedi Nuril nikah, zzzz…..
LikeLike
HAHAHAHAHAH Ngakak mba tyk!! Fedi nuril bangeettt?? Hahahaha. Meski sudah menikah mah gak apa2 dong naliin sepatu maaahh 😛
LikeLike
En yu no wat? Hamil anak kedua, mimpiin Fedi Nuril lagi loh akunyahhhh ajahahahaha….
LikeLike
Hahaha kok lucuuuu XD
LikeLike
Yha begitulah nasibku dan Maz Fedi hanya sebatas di mimpi sahaja. Manalah doi anaknya cowok, aku juga cowok semua. Mbok ya ada ceweknya, jd ada chance besanan di masa depan, muahahaha. Maz…. siapa tau kita tetap bisa naik pelaminan bersama… sebagai besan…. #sedappppp
LikeLike
The name is also effort yaaa hahaha tapi sayangnya realita suka menampar 🤣🤣
LikeLike
((((NAMANYA JUGA USAHA)))) 🤣🤣🤣🤣 olippppp!! Cubit niyaaaa!!
LikeLike
Kebanyakan nonton sinetron atau drakor ini… Sampe kebawa mimpi!
LikeLike